Genre : Fantasy, romance
Rating : General
Main Cast : Ashikaga Risa, Yamada Ryosuke, Matsuki Honda (OC) , Shida Mirai dan beberapa yang Cuma numpang lewat
Cerita Sebelumnya:
Sembari menunggunya, aku menggosok kedua telapak tanganku untuk menghangatkan badan.
Tiba-tiba aku melihat seorang pemuda dengan sayap hitam berdiri membelakangiku dibalik sebuah pohon. Tiba-tiba dia menolehkan wajahnya.
“ryosuke!” batinku terhenyak, nafasku terhenti. Kucoba untuk mengucek mataku. Dia tak ada lagi..
“sepertinya aku hanya berkhayal” batinku lega, tapi kelegaan itu hilang ketika aku merasakan seseorang mendekap mulutku dan membawaku pergi dari sini..
…
“risa.. ini jaketnya..” ucap yuto begitu keluar dari pintu.
“eh risa?! risa!! kau dimana?!!” teriaknya histeris.
Kepalaku terasa sangat berat. Aku membuka mataku perlahan.
“sa..sakit sekali..” lirihku pelan sambil memegang kepalaku.
“kenapa kau membawanya kesini?!” teriak seorang cewek, aku memutar bola mataku kesumber suara itu.. “gadis itu.. aduh.. siapa namanyaa..”
“suka-suka ku lah!” jawab lawan bicaranya. “hah? Ryosuke?”
“ini bukan dunianya! Kembalikan dia ryosuke!”
“aku nggak mau dia disana” jawab ryosuke sambil menggembungkan pipinya.
“bagaimanapun usahamu untuk memisahkan dia dari tetangganya itu, kalian tak akan bisa bersatu ryosuke.. dia itu manusia.. sedangkan kamu.. kamu.. kamu bukan manusia lagi! Sama sepertiku!”
Ryosuke terdiam sejenak, dia mendongakkan wajahnya menatap langit jingga kemerahan di dunia ini.
“ryosuke.. gomenne.. aku membentakmu terlalu keras” sesal cewek itu.
“daijobu mirai.. aku juga sadar kalau aku salah” jawabnya. “ohh. Jadi namanya mirai.. pantesan aku tidak tau namanya, kan belum pernah kenalan”batinku.
“tapi..” ryosuke menyambung kalimatnya.
“satu hal yang harus kau tau..” dia menghentikan kalimatnya lagi.
“nani?”tanya mirai.
“aku akan menjaganya, bagaimanapun itu. Aku ingin membuatnya bahagia dengan caraku. Jadi tolong jangan ganggu aku” sambungnya.
Mirai menggembungkan pipinya yang merah menahan amarah.
“kau memang nggak bisa mengerti perasaanku! Kau kira aku akan merelakanmu begitu saja! Aku sudah mengenalmu jauh sebelum kau mengenalnya! Kau akan menyesal dengan perkataanmu tadi! Lihat saja!” ucapnya sambil berlinangan air mata lalu menghilang begitu saja.
Tiba-tiba ryosuke berjalan ke tempat ku berbaring, aku segera menutup mataku erat-erat berusaha supaya terlihat masih tertidur.
“hei.. sepertinya aku memang tak bisa membiarkanmu tetap disini, aku akan membawamu pulang” ucapnya kemudian mengelus kepalaku pelan. Tiba-tiba aku merasakan suhu disekitarku merendah, “dingin sekali” batinku. Kucoba untuk membuka mataku sedikit.
“eh?!!” aku langsung terduduk begitu menyadari aku sudah ada di kamarku.
“sejak kapan? ” aku menolehkan wajahku ke arah hembusan angin yang kurasakan. “pantesan dingin, ac 10 derajat celcius jelas saja” aku segera beranjak dari tempat tidur untuk mengambil remote ac dan menaikkan suhunya.
“ehh.. tunggu..” langkahku terhenti begitu melihat kalender.
“seingatku semalam tanggal 11 april deh, kenapa sekarang sudah tanggal 15 april?? Apa yang kulakukan selama 4 hari kemarin?? Masa tidur aja..”
Tiba-tiba kepalaku terasa pusing. “apa.. apa yang kulakukan 4 hari yang lalu?? Kenapa.. kenapa aku tidak bisa ingat?!!” aku terduduk di depan pintu.
“apa sebenarnya yang terjadi??”
……
“cklek” aku mengunci pintu rumah dan bersiap pergi ke sekolah.
“hei risa!!” tiba-tiba yuto menghampiriku.
“ahh.. yuto..” sapaku balik.
“kamu kemana semalam??” tanyanya.
“semalam??” aku mencoba mengingatnya kembali.
“iya, kamu menghilang begitu saja sewaktu aku mengambil jaket ke dalam” jawabnya
“hah?”
“masa kamu tidak ingat??”
Aku terdiam kemudian refleks berjalan mendekatinya.
Tiba-tiba dia melompat kebelakang begitu aku sudah sangat dekat dengannya.
“aa..ada apa tiba-tiba risa??” ucapnya dengan wajah yang gugup.
“apa.. apa yang terjadi selama 4 hari yang lalu???” tanyaku to the point
“maksudmu??”
“aku tidak bisa mengingatnya yuto! Kamu tau kan apa saja yang kulakukan sejak kemarin??”
“ya… kurang lebih..”
“tolong ceritakan padaku”
“baik.. tapi bagaimana kalau kita ke sekolah dulu.. daripada terlambat..”
“ya.. kita ketemu di atap gedung utara ya”
“iya”
….
“risaa!! syukurlah kamu sudah sehat!!” ucap sakura begitu aku masuk pintu kelas.
“hehe.. iya.. arigatou” jawabku.
“tau nggak.. hari ini kita ada murid baru loh.. kamu beruntung banget datang di hari dia masuk” ucapnya penuh antusias
“oh ya?” jawabku.
“iya.. katanya ganteng banget loh..!”
Aku hanya tersenyum. Itu bukan hal yang bisa menarik hatiku.
..
“ok anak-anak… hari ini kita ada murid baru.. amakusa.. masuk..” ucap sensei. Semua mata warga kelasku langsung menatap pintu, begitu pula aku. Dengan langkah perlahan, dia masuk ke kelas dan berjalan ke sebelah sensei. Begitu melihat wajahnya aku langsung menenggelamkan wajahku di kedua lenganku.
“hei yang yang tidak melihatku.. kesan pertama yang bagus” ucapnya. Aku langsung mengangkat wajahku begitu merasa aku lah yang dimaksud.
“stt.. yang dia maksud kamu loh risa” bisik sakura yang duduk didepanku. Aku pun menyapukan pandanganku keseluruh kelas dan kini semua mata tertuju padaku.
“gomenasai” ucapku cuek.
“kalau begitu amakusa.. kamu duduk di..” belum selesai sensei memberi aba-aba dia memotong pembicaraannya.
“aku akan duduk di belakangnya” ucapnya sambil menunjukku.
“hah?” ucapku tak percaya.
Tanpa disuruh dia langsung menuju meja kosong yang seharusnya ditempatkan untuknya dan memindahkannya ke belakangku.
“yoroshiku” ucapnya begitu selesai meletakkan mejanya.
Aku tak merespon dan langsung menenggelamkan wajahku.
……
“risa..risa..” aku merasakan seseorang menepuk pundakku.
“nani???” jawabku sambil melihat si pemilik suara. Ternyata itu sakura.
“anoo.. nakajima mencarimu” ucapnya sambil melirik pintu.
Aku langsung teringat pada janji kami.
“ah! Arigatou sakura-chan..” aku segera beranjak meninggalkan bangkuku.
“anoo risa..” ucapnya menghentikan langkahku.
“nani???”
“ahh.. damedesu..” ucapnya.
“ada apa dengannya? kenapa wajahnya memerah gitu??” batinku, tapi aku langsung membuang rasa penasaranku dan berjalan keluar kelas.
“maaf lama” ucapku
“daijobu..” jawabnya.
……
“jadi gimana ceritanya??” ucapku memulai pembicaraan.
“tanggal 11 siang kamu pingsan di sekolah, terus di bawa ke rumah sakit, setelah itu tgl 12 siang kamu sadarkan diri besoknya kamu dibawa pulang ke rumah oleh ibuku. Tanggal 13 sore tiba-tiba kamu keluar rumah dan datang kerumahku mencari ryosuke..” tiba-tiba dia menghentikan kalimatnya.
“ryosuke?? Ryosuke itu siapa??” tanyaku bingung.
Tiba-tiba dia tersentak.
“kau.. kau tak ingat dia??” tanyanya tampak tak percaya. Aku menggeleng.
“memangnya dia siapa?” tanyaku.
“ahh.. sepertinya aku salah ngomong.. sore itu kamu keluar rumah dan datang ke rumahku sambil memanggil ibuku, tapi karena ibuku pergi jadi aku yang keluar, setelah itu..” (tiba-tiba yuto teringat pernyataan cintanya pada risa)
“setelah itu?” tanyaku penasaran.
“setelah itu tiba-tiba hujan turun, lalu aku masuk ke dalam mengambil jaket dan ketika aku keluar kau sudah tidak ada” ucapnya.
Aku terdiam, begitu pula dia.
“sudah ingat?” tanyanya lagi
Aku hanya bisa menggeleng, aku benar-benar tak ingat apa-apa.
Tiba-tiba bel tanda masuk sudah berbunyi.
“ahh~ aku pergi dulu. Ittekimasu, makasih atas ceritanya” ucapku pamit.
“anoo.. cowok yang duduk dibelakangmu itu..”
“ah~ dia murid baru, tapi aku tak begitu menyukai kehadirannya, kenapa??”
“ahh.. tidak ada..”
…
Yuto terduduk di bangku tempat mereka duduk tadi. “risa.. maafkan aku sudah berbohong padamu.. aku tak berani mengatakan yang sejujurnya padamu.. tentang ryosuke itu sebenarnya adalah cinta pertamamu.. ahh.. tapi.. ntah mengapa aku merasa kalau murid baru itu seperti ryosuke.. iee yuto.. itu hanya perasaanmu saja..” ucapnya kemudian beranjak menuju kelasnya tanpa menyadari seseorang terus memperhatikannya dari tadi.
“aku tak akan menyerahkan risa padamu, nakajima yuto”
TBC 😀
Tinggalkan Balasan